2 Lab Yogyakarta Konfirmasi 73 Kasus Omicron, Diduga Klaster Lokal

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan pihaknya mendeteksi 73 kasus Covid-19 varian Omicron, Kamis (10/2).

Temuan itu berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) di dua laboratorium pemeriksa di DIY. Namun, belum diketahui asal pasien Omicron tersebut karena sampel berasal dari berbagai daerah.

“Total itu sebanyak 73 [terkonfirmasi Omicron ini] hasil dari pemeriksaan,” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis.

Sultan mengatakan puluhan sampel ini sebagian pasiennya bukan merupakan warga DIY. Namun ia sejauh ini belum bisa memastikan berapa spesimen Covid-19 atau pasien yang berasal dari wilayahnya.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie merinci 73 sampel ini diperoleh berdasarkan hasil pemeriksaan 83 spesimen di laboratorium milik Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta dan FKKMK UGM.

Menurutnya, BBTKLPP menemukan 34 sampel positif Omicron. Sedangkan UGM mengonfirmasi 39 spesimen Omicron.

“Sebagian sampel didapat dari pemeriksaan secara mandiri dan pelaku perjalanan. Kenapa saya tidak bisa bilang KTP-nya mana, karena yang masuk di UGM saya tidak mendapatkan by name by address. Kalau dari BBTKLPP hanya lab pengirimnya (sampel),” paparnya.

Meski belum bisa memastikan, Pembajun menyebut ada kans sampel-sampel tersebut adalah milik pasien dalam klaster penularan Covid-19 yang ada di wilayah DIY.

Satu hal yang pasti, menurut Pembajun, untuk sampel-sampel yang diperoleh dari wilayah DIY distribusinya sudah meliputi 5 kabupaten/kota. Sementara sampel dari luar daerah, Pemda akan memberikan notifikasi ke pemerintah daerah sesuai domisili para pasien.

“Saya enggak tahu sampel diambil tanggal berapa, tapi data yang saya dapat dari UGM itu tanggal 8 Februari hasilnya (WGS) keluar. Kalau dari BBTKLPP sebelum tanggal 8,” urainya.

Pembajun berujar temuan varian Omicron oleh laboratorium di wilayah DIY sebenarnya bukan yang kali pertama. Sebelumnya sudah ada dua sampel terkonfirmasi Omicron namun pasien berasal dari luar daerah.

Ia melanjutkan pemeriksaan pemeriksaan S-gene Target Failure (SGTF) dan WGS untuk sampel-sampel yang telah terkumpul tetap akan dilaksanakan setelah temuan ini demi pemetaan. Walaupun terkendala masalah keterbatasan reagen sekalipun.

“Tetap kita lakukan, sepanjang kriteria pengiriman sampel untuk SGTF dan WGS itu ketat insyaallah itu bisa kita lakukan,” pungkasnya.

Dilansir dari laman: cnnindonesia.com

Related posts