Kawasan Lembang Berlakukan Ganjil Genap Akhir Pekan Ini

Pihak kepolisian kembali menerapkan sistem ganjil genap di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dimulai pada libur akhir pekan ini, Sabtu dan Minggu (12-13/2).

Waktu pelaksanaan ganjil genap adalah mulai pukul 08.00 WIB hingga sore hari di Simpang Beatrix Lembang.

“Hari ini, kita terapkan lagi rekayasa ganjil genap di Lembang, tepatnya di Simpang Beatrix,” kata Kasatlantas Polres Cimahi Ajun Komisaris Sudirianto, Sabtu (12/2).

Sudirianto menjelaskan, kendaraan wisatawan yang terjaring operasi sistem ganjil genap bakal langsung diarahkan untuk memutar balik. Adapun kendaraan yang datang dari arah Bandung menuju Lembang bakal dibelokkan ke arah Jalan Kolonel Masturi.

Sementara yang datang dari arah Jalan Kolonel Masturi bakal diarahkan kembali ke arah Bandung.

Menurut Sudirianto, penerapan ganjil genap tersebut sebagai langkah pencegahan lonjakan kunjungan wisatawan ke Lembang yang beberapa waktu belakangan menunjukkan tren peningkatan.

“Ini sebagai upaya preventif adanya lonjakan wisatawan yang berlibur ke Lembang. Seperti kita tahu, kasus Covid-19 sedang meningkat lagi,” ujarnya.

Sudirianto mengingatkan agar wisatawan yang hendak berkunjung ke Lembang agar mematuhi aturan mengingat Bandung Barat kembali menerapkan status PPKM level 3.

“Artinya, segala aturan yang diterapkan selama PPKM level 3 harus dipatuhi, terutama protokol kesehatan,” cetusnya.

Selain di kawasan Lembang, sistem ganjil genap juga diberlakukan di Kabupaten Bandung. Rekayasa lalin ini berlaku di dua ruas jalan yakni Gerbang Tol Soroja dan Cileunyi.

Waktu penerapan ganjil genap akan dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Sejak Jumat kemarin, dimulai pukul 16.00 WIB-18.00 WIB. Sementara Sabtu dan Minggu dilakukan pada pagi pukul 07.00 WIB-09.00 WIB dan sore pukul 16.00 WIB-18.00 WIB.

Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Rislam Harfia mengatakan, ada sejumlah personel gabungan dari Polresta Bandung dan Dishub Kabupaten yang diturunkan untuk mengatur dan menjaga pelaksanaan ganjil genap.

“Di kita ada delapan, lalu ada teman-teman Dishub juga. Paling ada 10 orang, satu unit 10 orang,” ujarnya.

Rislam menuturkan, pemberlakuan ganjil genap akan disesuaikan dengan situasi perkembangan arus lalu lintas di lapangan.

“Lihat situasi perkembangan. Kalau misalnya sudah selesai PPKM level 3, nanti akan dievaluasi,” ujarnya.

Dilansir dari laman: cnnindonesia.com

Related posts