14 Polisi Sulteng Diperiksa Buntut 1 Pedemo Tambang Tewas Tertembak

Sebanyak 14 orang anggota Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah menjalani pemeriksaan di Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) terkait tewasnya pemuda yang mengikuti aksi demonstrasi menolak tambang.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Didit Supranoto membenarkan sekitar belasan orang anggota Polri yang terlibat pengamanan pada saat aksi unjuk rasa menolak aktivitas tambang yang ada dari PT Trio Kencana yang berlokasi di Parigi Moutung, Sulawesi Tengah.

“Saat ini, Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap 14 anggota Polri,” kata Didik kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/2).

Selain itu, kata Didik pihak Propam Polda Sulteng juga mengamankan belasan pucuk senjata lara pendek.

“Dan kita mengamankan 13 senjata api laras pendek untuk diuji balistik oleh Tim Labfor dari Makassar,” jelasnya.

Saat ini, kata Didik, sebanyak 59 orang warga yang sebelumnya diamankan pada saat pembubaran unjuk rasa menolak tambang tersebut.

“Untuk 59 warga yang diamankan kemarin malam, sudah dipulangkan setelah dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya.

Sebelumnya, sebanyak empat personel kepolisian diperiksa oleh Propam buntut tewasnya seorang pendemo bernama Erfaldi alias Aldi (21) akibat terkena tembakan di Sulawesi Tengah.

Diketahui, pendemo itu tewas saat aksi unjuk rasa menolak aktivitas tambang yang ada dari PT Trio Kencana yang berlokasi di Parigi Moutung, Sulawesi Tengah.

Related posts