Warga Saudi Buru Bunga hingga Cokelat Rayakan Hari Valentine

Warga Arab Saudi tetap merayakan hari kasih sayang atau Hari Valentine yang jatuh pada Senin (14/2) meski masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Sejumlah toko bunga, toko coklat, hingga restoran yang menyediakan pesan-antar mengalami peningkatan penjualan di tengah perayaan hari penuh cinta itu meski pandemi.

Salah satu penjual bunga di Jubail, Arab Saudi, Khalid Omar (28) sengaja mengalami peningkatan dua kali lipat penjualan bunga dalam waktu empat hari.

“Pandemi Covid-19 menghambat semua proyek bisnis bagi semua orang. Dengan penerapan lockdown, kami tak bisa menerima banyak pembeli. Produksi terhenti selama penguncian karena kami tak bisa mengimpor bunga dua kali dalam sepekan. Ini berdampak serius bagi kami,” kata Omar kepada Arab News, Senin (14/2).

“Namun, hari-hari seperti hari Ibu, Hari Ayah, Hari Guru dan peringatan hari lain berdampak positif terhadap penjualan. Kami meningkatkan keuntungan kami dalam waktu empat hari. Ya, ini musim kami,” paparnya menambahkan.

Sementara itu, restoran yang hanya menyediakan pesan antar juga kebanjiran permintaan dari konsumen.

Restoran populer seperti Jepang Kampai menawarkan paket makanan berisi sushi gulung dan dan salmon sashimi, lengkap dengan mawar merah dan Merlot non-alkohol di Hari Valentine.

Tempat makan lain, Casper and Gambini’s menyediakan kue berbentuk hati rasa coklat dan red velvet.

Di Hari Kasih Sayang ini warga Saudi juga saling memberi hadiah. Beberapa di antara mereka membeberkan kado ideal versinya.

“Tidak ada yang lebih saya sukai selain kue dan kartu dari anak-anak saya sehingga saya dan istri bisa merayakan bersama,” kata salah satu warga Saudi, Mohammed Al-Qahtani.

Warga lain, Hafsa Ayub, menilai sekotak coklat lebih istimewa bagi dirinya.

“Saya tak peduli kalau itu klise. Saya suka menerima itu,” ucap Hafsa.

Menjelang hari kasih sayang, para penjual memajang pakaian dalam (lingerie) di etalase toko. Pembeli baju itu pun membludak. Namun di tengah fenomena itu tak tampak satu pun kata “Valentine.”

Mereka memberikan potongan harga, namun tak menyebut promo itu berkaitan dengan hari kasih sayang.

Mulanya Saudi melarang perayaan Valentine. Namun, setelah Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengeluarkan dekrit perayaan hari kasih sayang itu diperbolehkan.

Dekrit itu berisi pembatasan kebijakan Komite Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan pada 2016. Komite ini juga dikenal sebagai polisi agama.

Dalam dekrit ini, pemerintah melarang polisi syariat mengejar dan menangkap warga di Saudi yang ikut meramaikan Hari Valentine.

Tugas mereka hanya bertanggung jawab melaporkan setiap dugaan kejahatan yang ditemukan saat berpatroli kepada otoritas resmi.

“Tindakan selanjutnya, dari pengejaran tersangka, penangkapan, interogasi dan penahanan akan diserahkan kepada otoritas resmi terkait,” demikian pernyataan dekrit tersebut, dikutip dari Al-Arabiya.

Related posts