Republik Dominika Cabut Semua Pembatasan Covid Meski Vaksinasi Rendah

Republik Dominika memutuskan mencabut seluruh aturan pembatasan selama pandemi Covid-19, termasuk wajib masker di ruang publik.

Relaksasi ini diterapkan meski angka vaksinasi nasional di Kepulauan Karibia, Amerika Tengah, itu belum mencapai 70 persen seperti anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Presiden Luis Abinader sendiri yang mengumumkan pencabutan seluruh pembatasan sosial selama Covid-19 di televisi nasional pada Rabu (16/2) malam.

“Sudah waktunya memulihkan semua kebebasan dan cara hidup kita,” kata Abinader seperti dikutip Reuters.

Menteri Kesehatan Daniel Rivera mengatakan pencabutan seluruh pembatasan sosial dilakukan karena melihat “pengurangan konstan” infeksi Covid-19 dan tingkat kematian rendah.

Pihak berwenang mencatat lebih dari 4.300 kematian akibat Covid-19 sejak awal pandemi.

Sejauh ini, hanya delapan dari 32 provinsi di Republik Dominika yang telah mencapai target vaksinasi 70 persen. Republik Dominika memiliki total 10,84 juta penduduk.

Sementara itu, infeksi harian Covid-19 baru turun 10 persen selama empat minggu terakhir menurut data Kemenkes.

Negara yang berbagi pulau dengan Haiti ini memang mulai melonggarkan pembatasan sosial selama Covid-19 sejak 19 Juli lalu. Saat itu, pemerintah Republik Dominika mengakhiri pemberlakukan jam malam atau curfew yang berlaku sejak Maret 2020.

Sebelum kebijakan baru, pemerintah mewajibkan penggunaan masker di seluruh tempat publik dan menunjukkan bukti vaksinasi sebelum naik angkutan umum, bekerja, hingga berbelanja di supermarket.

Related posts