Ukraina Klaim Pasukan Khusus Rusia Sudah Masuk Wilayahnya

Intelijen militer Ukraina menyatakan Rusia telah menerjunkan pasukan khusus ke wilayahnya di Donetsk dan menanam sejumlah bahan peledak di beberapa fasilitas dan bangunan publik di daerah bergolak itu.

Donetsk merupakan wilayah yang terletak di timur Ukraina dan menjadi titik panas konflik pasukan pemerintah dengan dikuasai separatis pro-Rusia selama ini.

“Langkah-langlah ini bertujuan untuk mengacaukan situs di wilayah yang diduduki sementara di negara kita dan menciptakan alasan untuk menuduh Ukraina melakukan tindakan terorisme,” kata Intelijen Pertahanan Dinas Keamanan Negara Ukraina melalui kicauan Twitter pada Jumat (18/2).

Dilansir Reuters, lembaga itu mendesak warga Ukraina di Donetsk tidak meninggalkan rumah dan tidak menggunakan transportasi umum demi mengantisipasi bahaya.

Ketegangan memang sudah terjadi di Donetsk dan Luhansk, dua wilayah Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia, sejak Jumat malam setempat.

Sirine peringatan bahaya bahkan telah berbunyi di Donetsk dan Luhansk. Para pemimpin separatis di kedua wilayah itu bahkan telah mengevakuasi ratusan ribu warga ke Rusia.

Setidaknya 700 ribu orang dilaporkan akan dievakuasi pihak berwenang di dua wilayah itu ke Rusia menggunakan bus.

Para pemimpin separatis menuduh Ukraina telah melancarkan serangan terhadap dua wilayah mereka itu, sebuah tuduhan yang dibantah keras pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky.

Beberapa jam setelah pengumuman evakuasi, sebuah mobil jip meledak di luar gedung pemerintah Donetsk.

Wartawan Reuters melihat kendaraan itu dikelilingi pecahan peluru hingga sebuah roda mobil terlempar ke atas akibat ledakan. Media Rusia mengatakan kendaraan jip itu milik seorang pejabat separatis.

Sebagian besar warga Donetsk dan Luhansk lebih fasih berbahasa Rusia dan secara budaya memang lebih dekat kepada Moskow. Banyak warga di dua wilayah separatis Ukraina itu pun telah diberikan kewarganegaraan oleh Rusia.

Evakuasi warga dimulai setelah pengeboman artileri paling intens terjadi pada Jumat di Donetsk dan Luhansk.

Situasi tegang di Donetsk dan Luhansk ini terjadi ketika Rusia diyakini tengah bersiap menyerbu Ukraina terlepas dari klaim mereka soal penarikan pasukan.

Rusia bahkan diyakini tengah menyusun dalih untuk membenarkan serangan ke Ukraina.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia juga yakin Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat keputusan untuk menginvasi Ukraina.

“Saat ini, saya yakin dia (Putin) sudah membuat keputusan, kami memiliki alasan untuk mempercayai itu,” kata Biden menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Putih, AS, Sabtu (19/2).

Biden menjelaskan sejumlah informasi intelijen menunjukkan Putin memutuskan untuk menyerang Ukraina.

Related posts