Ukraina Tegang, Putin Tagih Respons AS-NATO soal Jaminan Keamanan

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menagih tanggapan nyata Amerika Serikat dan NATO terkait proposal jaminan keamanan yang diminta Rusia ketika situasi di perbatasan Ukraina kian tegang.

“Sekali lagi (saya) menekankan Amerika Serikat dan NATO perlu menanggapi tuntutan Rusia memastikan jaminan keamanan secara serius dan untuk menanggapi secara konkret dan substantif,” kata Putin seperti dikutip media Rusia, TASS.

Rusia memang mengajukan proposal jaminan keamanan ke AS dan NATO pada Desember 2021 lalu. Proposal itu meliputi permintaan NATO tak lagi ekspansi ke wilayah timur.

Putin meminta NATO tak menjadikan Ukraina dan negara lain sebagai anggota baru. Ia juga mendesak NATO tak mengguankan serius dan ofisien, termasuk nuklir.

Selain itu, Rusia juga meminta NATO menarik pasukan dan sistem alutsista dari negara anggota di perbatasan Eropa Timur.

Pada Januari lalu, Washington dan NATO menyerahkan tanggapan tertulis atas proposal Rusia. Namun, mereka tak memberikan penjelasan kepada Rusia mengenai hal-hal yang penting secara prinsip.

Hubungan Rusia dengan NATO dan Barat kemudian memanas belakangan ini, terutama setelah Putin mengerahkan ratusan ribu tentara dan peralatan tempur ke perbatasan Ukraina.

AS berulang kami menyebut Rusia bisa menginvasi Ukraina kapan saja, menggunakan operasi bendera palsu. Namun, Rusia membantah dan menegaskan mereka mengerahkan pasukan untuk mempertahankan diri dari ancaman NATO.

Konflik juga meletus di wilayah kekuasaan kelompok separatis yang disokong Kremlin, seperti di Donetsk dan Luhansk. Pemimpin kedua wilayah itu mengaku pasukan Ukraina mulai menyerang, tapi Kiev membantah.

Baku tembak pun terjadi. Imbas ketegangan itu, ribuan warga Donetsk dan Luhansk diungsikan ke perbatasan Rusia.

Related posts