Terendam Air, Situs Makam Raja-raja Gowa Alami Kerusakan

Sejumlah makam raja-raja Gowa yang berada di Kompleks Masjid Tua Katangka, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, terendam air akibat curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir, menyebabkan terjadinya kerusakan.

Juru pelestarian BPCD Sulsel, Harun menyebutkan, di kompleks makam ini terdapat empat makam raja Gowa, yakni makam raja Gowa ke 30, Makam raja Gowa ke 32, dan raja ke 35 serta makam raja Gowa ke 36.

“Di sini ada empat makam raja Gowa bersama makam-makam dari para pengikutnya. Dari ulama-ulama berasal dari negeri Yaman. Tapi kondisinya sangat memprihatinkan,” kata Harun di Gowa, Rabu (23/2).

Kerusakan Makam raja-raja Gowa akibat banjir itu terlihat mulai dari batu nisan dan beberapa makam juga amblas. Ironisnya kejadian ini pun sudah lama terjadi, namun belum mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

“Kerusakan pada makam karena sering tergenang air saat hujan di bagian batu nisan yang mulai terbongkar serta beberapa makam sudah amblas. Belum lagi di saat banjir mengenangi kompleks makam dan jalur masuk ke dalam Masjid Tua Katangka yang sangat berbahaya bagi jemaah yang akan melaksanakan ibadah,” ungkapnya.

Pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan, kata Harun, sudah beberapa kali melaporkan kondisi dan kerusakan dari makam raja-raja Gowa tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada perbaikan.

“Sudah kita laporkan ke pemerintah setempat tapi belum ada perbaikan makam raja-raja Gowa ini yang merupakan situs bersejarah yang seharusnya dilindungi dan dijaga pelestariannya,” kata dia.

Sementara itu, salah satu wisatawan, Faizal berharap agar pemerintah dapat segera melakukan perbaikan dari kompleks makam raja-raja Gowa ini sehingga menjadi destinasi sejarah bagi masyarakat.

“Bisa segera dilakukan upaya perbaikan yang mana jika hal ini terus dibiarkan akan lebih memperparah kondisi makam, akibat sering terendam banjir,” kata Faisal.

Related posts