Lesartweek.com, JAKARTA– Pengamat politik Faizal Assegaf menyarakan pelaksanaan Forum KTT G20 di Bali dipindahkan ke Beijing, China.
Hal itu merespon dukungan China atas rencana kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di Bali akhir Oktober mendatang.
Seperti diketahui rencana kedatangan Putin mendapat penolakan dari Amerika Serikat dan sekutunya di NATO. Pasca agresi militer yang dilancarkan Rusia ke Ukraina.
“China ngotot Putin tetap hadir di pertemuan G20, sebaliknya Amerika menolak. Sikap pres JKW sejalan dgn RRC,” tulis Faizal Assegaf di akun Twitternya dikutip Fajar.co.id, Jumat (25/3/2022).
“Sebaiknya forum G20 dilakukan di Beijing. Klu rakyat Indonesia bersimpati pd Rusia bkn krn mengekor pd China utk menyulut kebencian pada Amerika & negara2 NATO,” sambungnya.
Faizal menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengikut dengan keputusan China soal kehadiran Putin.
“Klu China sdh bersuara, pres Indonesia patuh & taat. Wajar bila Amerika, Australia & negara2 NATO bereaksi keras. Sbb China jdnkan G20 sbg propoganda anti Barat bkn krn tulus pro Rusia,” sebutnya.
Tak hanya itu, Faizal juga mengomentari pernyataan Dubes Ukraina untuk Indonesia yang meminta Jokowi memboikot Rusia di G20.
“Pernyataan Dubes Ukraina sangat kurang ajar & arogan. Kesannya Indonesia salah satu provinsi Ukraina,” ungkapnya.
Sebelumnya, Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengatakan bahwa tidak ada anggota G20 yang memiliki hak untuk menghapus keanggotaan negara manapun.
#China #Ngotot #Putin #Tetap #Hadir #G20 #Faizal #Assegaf #Sarankan #Digelar #Beijing
Sumber : fajar.co.id
